Sudirta: Alumni Prakerja dari Minahasa yang Mengubah Tantangan Pandemi Menjadi Peluang

Artikel Insight


Sudirta: Alumni Prakerja dari Minahasa yang Mengubah Tantangan Pandemi Menjadi Peluang

Insight Kartu Prakerja 14 Oktober 2024 5 Menit Baca
Sudirta: Alumni Prakerja dari Minahasa yang Mengubah Tantangan Pandemi Menjadi Peluang

Pencapaian Program Kartu Prakerja dan Dampaknya bagi Peserta

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu inisiatif strategis pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kompetensi angkatan kerja,. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka peluang baru bagi para pesertanya untuk mengembangkan keterampilan yang relevan di era digital. Hingga kini, Prakerja telah membantu lebih dari 18,9 juta masyarakat Indonesia di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dalam memperkaya kemampuan mereka dan meningkatkan taraf hidup, menciptakan dampak yang nyata dalam ekonomi dan sosial masyarakat.

Kisah alumni Prakerja menjadi wujud nyata dari dampak besar program ini. Salah satu cerita inspiratif datang dari Sudirta Lasabuda, seorang wirausaha asal Sulawesi Utara yang awalnya ragu namun berhasil mengubah hidupnya setelah mengikuti program ini. 

Berikut kisah Sudirta sebagaimana dikutip dari Aksara News. 

 

Perjalanan Alumni: Mengubah Kesederhanaan Menjadi Kesuksesan Melalui Program Kartu Prakerja

Pagi itu, di teras rumah sederhana di salah satu Desa Kecil yang berada di wilayah pesisir Tenggara Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, saya sedang disibukkan dengan aktivitas keseharian, sebagaimana seorang suami pada umumnya, bangun pagi, ngopi, berangkat kerja. Sungguh, tak ada yang istimewa.

Tapi ditengah berbagai kesibukan tersebut, sesekali saya melirik ponsel –sebuah kebiasaan baru yang saya adopsi sejak mengikuti Program Kartu Prakerja- untuk memastikan apakah saya diterima menjadi peserta dalam Program Kartu Prakerja.

Kartu Prakerja, adalah sebuah program pemerintah yang diluncurkan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja di Indonesia, menjadi titik balik bagi Saya. Awalnya saya ragu. Sebagai seorang wirausaha pemula, dunia digital terasa begitu jauh. Namun, perlahan saya melihat potensi yang ditawarkan pelatihan gratis Prakerja. Berbekal modal tekad dan rasa ingin tahu, saya memutuskan untuk ikut.

Awal Mula Perjalanan Baru

Minggu pertama di Bulan Maret 2021 adalah awal mula saya mendaftar di Program Kartu Prakerja berpapasan dengan dibukanya gelombang ke-13. Sayangnya gagal dan saya disarankan untuk mencoba kembali pada gelombang berikutnya.

Dua pekan berlalu, Gelombang ke-15 pun dibuka tepatnya pada 20 Maret 2021, saya kembali mendaftarkan diri. Hasilnya saya diterima sebagai bagian dari peserta Program Kartu Prakerja, yang saat itu metode pelaksanaannya masih semi Bansos karena bertepatan dengan pandemi Covid 19 tengah menyerang masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Karena konsepnya semi Bansos, peserta Program Kartu Prakerja dimasa pandemi, masih menerima insentif sebesar 600 ribu selama empat bulan berturut-turut yang dicairkan setiap bulannya. Selain itu, peserta juga diberikan saldo sebesar 1 juta rupiah untuk kebutuhan pembelian pelatihan online. Saldo tersebut menurut aturan tak bisa diuangkan.

Sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja, saya menjalani keseharian dengan usaha toko kelontong. Setiap hari, bangun pagi, membuka toko, dari pagi hingga malam hari. Penghasilan usaha toko kelontong memang tak selalu stabil, tergantung pada ramainya pembeli dan harga bahan pokok yang terjangkau. Sementara, saya ingin ada pendapatan tambahan, tapi tidak tahu harus mulai dari mana.

Sebelum mengenal Prakerja, keseharian saya lebih banyak di rumah. Setiap hari, saya menghabiskan waktu di rumah, menjaga tempat usaha dan mencari cara baru untuk bagaimana sedikit menambah penghasilan. Sebenarnya usaha toko kelontong hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, namun selalu ada keinginan untuk sesuatu yang lebih.

Ketika pandemi melanda dan mempengaruhi pendapatan, Saya merasa perlu mencari peluang lain. Saya mendengar tentang program Prakerja dari seorang kawan. Saya pikir, mungkin ini saatnya mencoba hal baru.

Melalui Program Kartu Prakerja, Saya memilih pelatihan di bidang Jurnalistik. Dari pelatihan online itu, saya belajar Publikasi dan Produksi Kreatif, menjadi Mahir Infografis Ala Tempo, hingga pelatihan-pelatihan lain yang berkaitan dengan dunia Jurnalistik saya ikuti. Meski sempat kesulitan pada awalnya, saya tidak menyerah malah terus belajar. Sebab, kelas-kelasnya sangat membantu, apalagi ada mentor yang siap memberi saran.

Dari Belajar Hingga Muncul Ide Mendirikan Media Berbasis Online

Setelah menyelesaikan pelatihan, Berbekal kemampuan jurnalistik yang didapat dan insentif yang diterima dari Prakerja, saya mengajak seorang teman dan memberanikan diri untuk mendirikan Media Massa berbasis Online lengkap dengan badan usahanya yang resmi terdaftar dan diakui Negara. Selain untuk komersil, tujuan pendirian Media ini sejatinya untuk membuka lapangan kerja.

Impact Besar Prakerja

Saya merasakan perubahan drastis sejak mengikuti Program Kartu Prakerja. Dari peningkatan keterampilan yang saya dapat, penghasilan pun meningkat, dan saya juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitar. Beberapa yang sempat bergabung juga sudah mulai meningkat karirnya dan kehidupannya, bahkan ada pula yang sudah punya media sendiri.

Kini, dengan keahlian Publikasi dan Produksi Kreatif digital yang saya miliki, saya bisa memasarkan dan membuat hasil karya kapan saja dan kemana saja serta di Media jejaring apa saja, didukung dengan pemahaman teknologi, saya merasa lebih mandiri dan tidak khawatir lagi dengan masa depan.

Membangun Kemandirian Desa Melalui Produksi Kreatif Media Digital

Menjadi satu kebanggaan tersendiri ketika capaian saya juga menginspirasi para pemuda di desa-desa untuk dijadikan contoh. Saya sering diminta menjadi pembicara di forum-forum lokal, berbagi pengalaman tentang pentingnya adaptasi media digital dan teknologi dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari.

Saya berkeinginan semua orang di desa, terutama para anak muda bisa memanfaatkan media digital dan teknologi untuk meningkatkan kehidupan mereka. Peluangnya besar, asal mereka mau belajar.

Program Prakerja, bagi saya, bukan sekadar soal pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan insentif semata, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan diri kita dengan dunia luar. Sebagai contoh, bahwa teknologi itu, meski awalnya terasa asing, dapat menjadi solusi bagi mereka yang mau berusaha.

Setiap hari, saya masih beraktifitas seperti biasa. Namun ada sedikit perbedaan, dimana disela-sela waktu, harus memantau informasi secara update, membuat promosi, dan merancang produksi sekreatif mungkin untuk disajikan ke publik. Seperti lebih sibuk namun lebih produktif, dan yang paling penting, lebih menjanjikan.

Menatap Masa Depan

Dengan pencapaian ini, Saya tentu sangat bersyukur dan berupaya untuk tidak Jumawa. Bagi saya, perubahan yang dialami adalah awal dari perjalanan panjang.

Sampai kini pun saya menyadari bahwa saya masih perlu untuk terus belajar. Dunia digital terus berkembang, dan saya harus tetap mengikuti agar bisa terus bersaing.

Banner image laporan 2023