Menyinergikan Keterampilan dan Inovasi: Profil Dua UMKM Mitra Kumpul Jasa Prakerja di Pekanbaru

Artikel Inspirasi


Menyinergikan Keterampilan dan Inovasi: Profil Dua UMKM Mitra Kumpul Jasa Prakerja di Pekanbaru

Inspirasi Kartu Prakerja 21 November 2024 4 Menit Baca
Menyinergikan Keterampilan dan Inovasi: Profil Dua UMKM Mitra Kumpul Jasa Prakerja di Pekanbaru

Rangkaian program Kumpul Jasa Prakerja kini tengah berlangsung di Pekanbaru, mempertemukan alumni Prakerja dengan para pelaku UMKM lokal yang sedang mengembangkan bisnis mereka. Menghadirkan 127 alumni Prakerja terpilih, program ini bertujuan untuk membantu 30 UMKM Pojok Lokal Sampoerna Retail Community (SRC) di Pekanbaru dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat strategi pemasaran. SRC merupakan program pemberdayaan UMKM PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”. Pojok Lokal adalah area di dalam toko SRC yang didedikasikan untuk menjual produk-produk UMKM dari masyarakat sekitar.

Keripik Bawang Nafeesa: Dari Nol Hingga Menjadi Pemain Utama di Pasar Snack

Pak Simon dan istrinya memulai perjalanan usaha Keripik Bawang Nafeesa dengan modal yang terbatas. Sebelumnya, Pak Simon memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di perusahaan besar yang memproduksi snack yang membuatnya sering bolak-balik keluar kota. 

Sepasang suami istri ini merintis usaha ini dari rumah. Istrinya, yang sejak lama tertarik dengan dunia kuliner, mulai bereksperimen di rumah dengan membuat kue bawang. Hasilnya mengejutkan—rasanya enak dan menggugah selera. Dari sinilah ide untuk memulai usaha Keripik Nafeesa muncul. Tanpa ragu, mereka mulai memproduksi kue bawang dan mencoba menjualnya. Produk pertama mereka dijual dalam plastik sederhana yang digantung dengan kawat di kedai-kedai dan warung makan, dengan harga yang sangat terjangkau. 

Melihat potensi pasar yang baik, pada tahun 2017, Pak Simon dan istrinya mulai berinovasi dengan memperbaiki kualitas kemasan mulai mengurus perizinan dan membuat label usaha yang lebih profesional. Pak Simon bersama istrinya mulai menjual produk di pasar kaget, mendorong gerobak sambil memberikan tester kepada orang-orang untuk mencicipi produk mereka. Berkat strategi ini, produk Keripik Nafeesa pun mulai dikenal lebih luas melalui promosi dari mulut ke mulut.

Kerja keras mereka membuahkan hasil. Kini, produk Keripik Nafeesa telah tersebar ke 155 toko di Pekanbaru dan telah berkembang pesat, dengan 13 jenis produk dan beberapa ruko yang mereka sewa untuk mengembangkan usaha. 

Pak Simon mengakui ada kalanya usaha tersebut mungkin sepi, namun dengan terus memperbaiki usaha, mengikuti pelatihan dan  training atau pameran, usaha Keripik Bawang Nafeesa dapat terus berkembang. Besar harapan Pak Simon, melalui Kumpul Jasa ini, beliau dapat semakin mengembangkan usaha dan pangsa pasar yang ia miliki saat ini, serta tentunya menjangkau lebih banyak orang lagi yang mengenal Keripik Bawang Nafeesa.

Mie Sagu: Ketangguhan Bu Nani yang Memberdayakan Komunitas

Sama seperti Pak Simon, Bu Nani juga memulai perjalanan bisnisnya dengan penuh tantangan. Setelah suami meninggal, Bu Nani merasa harus mencari cara untuk bertahan hidup dan memberdayakan diri. Ia memulai usaha Mie Sagu dengan bekerja untuk orang lain terlebih dahulu untuk belajar membuat mie sagu sebelum akhirnya berani memproduksinya sendiri. Meski banyak menemui kegagalan di awal, Bu Nani tidak menyerah dan terus mencoba membuat Mie Sagu dengan baik.

Permintaan sang anak agar Bu Nani membuka usahanya sendiri menjadi pemicu semangat baginya. Bu Nani berjanji, “Kalau bunda berhasil bikin mie sagu 1 karung tepung/hari, bunda janji tak kerja lagi sama orang.” Dengan keuletan dan semangat yang tinggi, Bu Nani kini tidak hanya berhasil membuat usaha mie sagunya sendiri, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi 7 orang karyawan. Tak hanya itu, beberapa di antara karyawan tersebut adalah ibu rumah tangga dan janda yang ikut diberdayakan. Usaha mie sagu ini menjadi jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup di komunitas sekitar, memberikan mereka kesempatan untuk berpenghasilan dan mandiri.

Keberhasilan usaha Mie Sagu Bu Nani tidak hanya berhenti di situ. Dengan permintaan yang tinggi, bahkan hingga ke luar daerah dan Malaysia, Bu Nani memiliki impian besar untuk membawa usahanya ke skala internasional. Ia bercita-cita untuk memiliki kemasan seperti produk instan dan bahkan mengekspor mie sagu buatan tangan ini ke luar negeri, sehingga bisa lebih dikenal di pasar global.

Kisah Perjuangan yang Menjadi Inspirasi

Kedua kisah ini, baik dari Pak Simon dengan Keripik Bawang Nafeesa dan Bu Nani dengan Mie Sagu, menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan semangat untuk berjuang. Mereka berhasil meraih kesuksesan meskipun bermula dari kesulitan, dan kini menjadi contoh nyata dari kekuatan inovasi, keberanian, dan ketangguhan dalam berbisnis.

Program Kumpul Jasa Prakerja membantu menemukan kebutuhan pasar dengan keterampilan tenaga kerja dan solusi digital yang relevan. Melalui program Kumpul Jasa ini, Prakerja terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan memperkuat ekonomi lokal. Dengan hadirnya Kumpul Jasa di Pekanbaru, diharapkan lebih banyak UMKM dan tenaga kerja terampil yang bisa merasakan manfaat dan bersama-sama membawa perubahan positif bagi perekonomian setempat.

Banner image laporan 2023