Survei CSIS: Penerima Kartu Prakerja yang Jadi Pelaku Usaha Naik

Artikel Insight


Survei CSIS: Penerima Kartu Prakerja yang Jadi Pelaku Usaha Naik

Insight Kartu Prakerja 22 April 2024 3 Menit Baca
Survei CSIS: Penerima Kartu Prakerja yang Jadi Pelaku Usaha Naik

Survei Center of Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan terjadi kenaikan sebesar 22,5% responden dari penerima Kartu Prakerja yang menjadi pelaku usaha digital dengan membuka toko di e-commerce.

Hasil survei CSIS itu diungkap dalam paparan bertajuk ‘Peranan Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi Covid-19’, Jumat, 13 Agustus 2021. Salah satu survei CSIS memuat hasil peningkatan keikutsertaan penerima Kartu Prakerja dalam platform e-commerce.

“Terjadi peningkatan jumlah pelaku usaha digital melalui e-commerce setelah mengikuti Program Kartu Prakerja,” kata Fajar.

Survei CSIS mengambil perbandingan kondisi responden sebelum Februari 2020 dan setelah Januari 2021 dalam mengikuti program Kartu Prakerja. Hasilnya, ada peningkatan dari 19,2% menjadi 22,5% berdasarkan hasil jawaban responden wirausaha.

Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan atau omzet penerima Program Kartu Prakerja setelah mengikuti pelatihan. Peningkatan terutama bagi kelompok penerima Kartu Prakerja yang berpendapatan kecil di bawah Rp1 juta.

Dengan kondisi ekonomi seperti itu, penerima Kartu Prakerja langsung mencairkan dana insentifnya. Sebesar 75,8% responden mengaku menarik tunai dana insentif setelah menerimanya, karena 81,5% butuh uang tunai secepatnya.

Survei CSIS melibatkan 2.000 responden yang merupakan penerima Program Kartu Prakerja dengan sampel yang berasal dari 34 provinsi seluruh Indonesia dan dipilih secara acak pada 27 Juli-2 Agustus 2021.

Tingkat Kepuasan Tinggi

Survei ini juga menyebutkan, tingkat kepuasan responden terhadap program Kartu Prakerja mencapai 96,8 persen.
“Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Program Kartu Prakerja stabil di atas 95 persen,” tegas Fajar.

Angka ini mengalami kenaikan 0,1 persen bila dibandingkan dengan survei serupa yang turut dilakukan oleh Cyrus Network pada tanggal 1-5 Mei 2021 lalu di mana diperoleh hasil 96,7 persen.

Terkait penggunaan insentif oleh penerima Kartu Prakerja 86,7 persen menjawab insentif yang diperoleh setelah mengikuti program kartu prakerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar atau pokok, seperti membeli sembako atau bahan pangan.

Kemudian penerima insentif kartu prakerja juga menggunakannya untuk membayar listrik, membeli pulsa internet atau paket data.

“Insentif kartu prakerja yang diberikan pascapelatihan mampu menjadi buffer atau bantalan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari,” kata Fajar.

Survei CSIS ini juga menemukan, 42,4 persen responden menjawab digunakan untuk menambah modal usaha.

“Nah dari penggunaan sebagai modal usaha ini kita lihat hampir setengahnya (47,7 persen dari 849 responden yang menjawab menggunakan sebagai modal usaha) digunakan untuk membeli barang yang dijual kembali. Dan 29,2 persen menggunakan untuk membeli barang sebagai bahan produksi seperti tepung untuk membuat adonan roti/kue untuk dijual,” urai Fajar.

Menanggapi survei CSIS ini, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menilai program Prakerja tidak hanya memberikan ikan, tetapi juga kail.

“Ini program yang juga perlindungan sosial, kalau hanya memberikan uang, mungkin uang akan habis untuk bayar listrik/air, bahan pangan, tetapi untuk mendapatkan uang ini juga harus belajar dulu. Penerima program diwajibkan untuk mengambil kail dulu sebelum bisa dapat ikannya,” kata Denni.

Banner image laporan 2023