Prakerja Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja sebagai Prioritas Nasional
Artikel Acara
Prakerja Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja sebagai Prioritas Nasional
Jakarta, 10 Desember 2024 – Dalam gelaran Indonesia Development Talks (IDT) ke-18 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jumat (6/12), Prakerja kembali menegaskan pentingnya menjadikan produktivitas angkatan kerja sebagai prioritas nasional.
Dalam sesi panel bertajuk “Augmenting Labor Productivity and Employability in 21st Century Labor Market through Lifelong Learning,” Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari memaparkan bagaimana Prakerja menjadi salah satu katalis dalam membantu angkatan kerja Indonesia meningkatkan keterampilan yang relevan di era perubahan teknologi.
“Lifelong learning adalah kunci bagi tenaga kerja untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah. Melalui Prakerja, kami memastikan bahwa setiap peserta memiliki akses ke pelatihan berkualitas yang berbasis kebutuhan pasar,” ujar Denni.
Denni juga menyoroti tantangan rendahnya partisipasi pelatihan tenaga kerja di Indonesia yang tidak menjadi prioritas bagi pemberi kerja maupun pekerja. Menurut studi World Bank tahun 2018, hanya 44 persen pemberi kerja di Indonesia yang menyediakan pelatihan, dengan prioritas penyediaan pelatihan di peringkat 7 dari 10.
Dari sisi pekerja, angka prioritas untuk mengambil pelatihan justru berada di urutan 10 dari 10, menghasilkan angka partisipasi yang hanya 10 persen. Berkaca dari angka tersebut, maka lebih dari 120 juta angkatan kerja di Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan, menunjukkan perlunya solusi skilling, reskilling, dan upskilling.
“Masalah terbesar adalah rendahnya investasi dari pemberi kerja maupun pekerja terhadap pelatihan,” ungkap Denni.
Untuk itu, Denni juga membahas capaian program Prakerja, yang telah menjangkau lebih dari 18 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan berbasis data, Prakerja telah berhasil menciptakan ekosistem pelatihan yang efektif, mulai dari pengembangan keterampilan hingga penciptaan peluang kerja baru.
“Dalam era perubahan teknologi yang cepat, investasi pada pembelajaran sepanjang hayat bukan hanya sebuah pilihan, melainkan keharusan. Prakerja hadir untuk menjembatani kesenjangan keterampilan dan memastikan setiap individu memiliki peluang yang sama untuk berkembang, beradaptasi, dan bersaing di pasar kerja modern,” sambungnya.
Denni juga menegaskan bahwa peran Prakerja tidak dapat digantikan oleh Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). “Prakerja adalah program pengembangan keterampilan untuk lulusan baru, pekerja aktif, dan pekerja informal, sementara JKP adalah asuransi sosial untuk peserta BPJS dan pekerja yang mengalami PHK,” jelasnya.
Dengan pendekatan yang adaptif dan terfokus pada pengembangan keterampilan, Prakerja menjadi salah satu langkah nyata untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta menjawab tantangan masa depan pasar kerja.
Acara ini juga dibuka dengan welcoming remarks dari Country Director ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga. Dalam sambutannya, ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan visi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, yang bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
“Indonesia bercita-cita menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakatnya. Namun, mewujudkan visi ini tidaklah mudah, karena membutuhkan upaya untuk menjembatani kesenjangan produktivitas angkatan kerja [Indonesia] dengan negara-negara maju dan berpenghasilan tinggi,” ungkap Jiro.
Ia juga menekankan pentingnya keterampilan yang relevan dengan pasar untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat. “Kemajuan teknologi di sektor produksi dan jasa dapat mengurangi daya saing pekerja yang kurang memiliki keterampilan relevan, termasuk generasi muda Indonesia, yang saat ini menjadi bagian besar dari angkatan kerja,” tambahnya.
Pernyataan Jiro menggarisbawahi urgensi pengembangan keterampilan tenaga kerja yang sejalan dengan kebutuhan pasar untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju.
Dalam helatan ini, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., juga memberikan keynote speech soal pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mendukung kesiapan angkatan kerja.
“Kebutuhan besar untuk mengatasi tantangan produktivitas angkatan kerja menjadi sangat krusial,” ujar Didi.
“Dalam konteks ini, pendidikan tinggi harus tampil menjadi landasan utama dengan membakali individu melalui keterampilan yang relevan dengan pasar, agar dapat bersaing dalam ekonomi global yang berkembang dan dinamis,” sambungnya.
Selain Prakerja, diskusi panel juga menghadirkan Principal Country Economist dari ADB Indonesia Reza Anglingkusumo, serta anggota Dewan Ekonomi Nasional Prof. Arief Anshory Yusuf. Keduanya menyoroti tantangan transformasi ekonomi dan pentingnya adaptasi terhadap teknologi dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Indonesia Development Talks diselenggarakan sebagai bagian dari upaya mendukung visi Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Visi ini bertujuan meningkatkan standar hidup masyarakat sekaligus memperkuat posisi ekonomi Indonesia di tingkat global. Sebagai forum hybrid, IDT menjadi platform strategis untuk merumuskan solusi konkret bagi masa depan tenaga kerja Indonesia.
Dalam konteks ini, Prakerja menjadi salah satu solusi nyata untuk membantu angkatan kerja Indonesia dalam meningkatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar, menciptakan peluang kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Artikel dengan kategori Acara
Prakerja Bahas Keterampilan Masa Depan di Future Leaders Summit
28 Des 2024 2 Menit BacaPrakerja Berkontribusi dalam Konferensi Regional di Vietnam untuk Pendidikan Inklusif
10 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja Hadiri Penganugerahan Wenhui Award 2022 di Tianjin RRT
09 Des 2024 3 Menit BacaPrakerja di GovInsider Live Indonesia 2024: Mengupas Sinergi Digital untuk Masa Depan Indonesia
19 Nov 2024 3 Menit BacaPrakerja Dorong Pengembangan Program Micro-Credentials untuk Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja Indonesia
07 Nov 2024 3 Menit Baca