Bincang Sore Kartu Prakerja dengan Media: Dari Pembukaan Gelombang sampai Soal Joki dan Website Palsu

Artikel Acara


Bincang Sore Kartu Prakerja dengan Media: Dari Pembukaan Gelombang sampai Soal Joki dan Website Palsu

Acara Kartu Prakerja 24 Mei 2021 3 Menit Baca
Bincang Sore Kartu Prakerja dengan Media: Dari Pembukaan Gelombang sampai Soal Joki dan Website Palsu

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyampaikan apresiasi dan dukungan dari rekan-rekan pewarta media sehingga pembukaan Gelombang 12 Kartu Prakerja berjalan lancar, sejak Selasa 23 Februari hingga ditutupnya pendaftaran pada Jumat 26 Februari 2021.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari pada ‘Bincang Sore Kartu Prakerja dengan Media’, Jumat 26 Februari 2021.

“Terima kasih atas semua pemberitaannya, sehingga antusiasme calon penerima Kartu Prakerja se-Indonesia sangat tinggi. Pekan depan kami akan umumkan peserta yang terpilih diikuti pembukaan gelombang berikutnya,” kata Denni Purbasari.

Dalam acara yang dipandu Head of Communication Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu ini, Denni memaparkan berbagai pencapaian Kartu Prakerja yang pada 17 Maret 2021 mendatang tepat berusia setahun.

“Menko Perekonomian pun memuji adanya tujuh inovasi digital pada Program Kartu Prakerja yakni penggunaan cloud technology, berlangsung end-to-end secara digital, menjalin kemitraan dengan swasta, melibatkan fintech, memberikan kebebasan dalam memilih, menerapkan customer-first and product mindset serta sistem contact center yang andal,” urainya.

Denni juga menekankan hal-hal positif lain yakni hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS bahwa 88,9 persen Penerima Kartu Prakerja menyatakan belum pelatihan-pelatihan yang diikuti dalam program ini sangat meningkatkan keterampilan kerja mereka.

Selain itu, Survei Internal yang direspon 4,3 juta peserta menunjukkan bahwa 93 persen Penerima Kartu Prakerja mengatakan pelatihan Prakerja mendorong kewirausahaan.

Data lain menegaskan bahwa insentif Program Kartu Prakerja mampu menjaga daya beli, terbukti bantuan itu bermanfaat dan digunakan untuk bahan pangan (95 persen), keperluan listrik dan air (74 persen), modal usaha (70 persen), bensin dan solar (64 persen), paket internet (61 persen), serta kebutuhan transportasi (55 persen).

Pada kesempatan ini, Head of Legal Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Gabriel Christo Mukuan juga menjawab pertanyaan media terkait maraknya situs palsu mendompleng nama Kartu Prakerja maupun antisipasi terhadap praktik perjokian.

Mengenai situs palsu yang bertujuan melakukan penipuan maupun modus pencurian data pribadi, pihak Manajemen Pelaksana Prakerja telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan juga Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI. Beberapa situs palsu sudah diblok oleh Kemkominfo.

“Kami tegaskan, tidak ada satu orang pun yang bisa menjamin seseorang terpilih menjadi penerima Kartu Prakerja. Karena itu, jika ada masyarakat merasa sebagai korban tindak pidana penipuan baik oleh situs palsu maupun upaya perjokian, kami sarankan untuk melapor ke aparat penegak hukum,” kata Gabriel.

Ada dua mekanisme yang disarankannya, yakni melaporkan kepada Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja dengan menjelaskan seperti apa kerugiannya. “Dari situ kami akan melanjutkannya ke aparat penegak hukum. Atau bisa juga melapor langsung ke Aparat Penegak Hukum, lalu tembuskan kepada kami, nanti akan koordinasikan juga,” pungkasnya.

Banner image laporan 2023