Prakerja Tegaskan Komitmen Akses Pelatihan Inklusif di AFE 2024 Thailand

Artikel Acara


Prakerja Tegaskan Komitmen Akses Pelatihan Inklusif di AFE 2024 Thailand

Acara Kartu Prakerja 23 Oktober 2024 2 Menit Baca
Prakerja Tegaskan Komitmen Akses Pelatihan Inklusif di AFE 2024 Thailand

Prakerja menegaskan komitmen dalam penyediaan akses pelatihan inklusif dan relevan lewat partisipasi di All for Education (AFE) Conference pada 17-20 Oktober 2024 di Bangkok, Thailand. AFE Conference tahun ini menjadi gelaran ke-3 yang mengusung tema besar ‘Reimagining Education, Co-Creating Lifelong Learning for Youths and Adults’.

Dalam sesi Plenary 1 bertemakan Global/Regional Education Landscape Regarding Equity in Skills Development and Lifelong Learning,” Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menekankan dampak penting dari pendekatan inklusif Prakerja di Indonesia.

“Dalam program Prakerja, hal yang paling penting adalah memberikan akses yang mudah. Data telah membuktikan hal tersebut, dengan banyaknya peserta yang berasal dari latar belakang pendidikan rendah yang turut berpartisipasi,” jelas Denni.

Namun, pertanyaan berikutnya adalah, apakah mereka melanjutkan dengan mengambil lebih banyak kursus? Jawabannya adalah iya,” tegasnya.

Paparan yang diberikan oleh Denni menarik perhatian audiens, termasuk perwakilan dari Pratham Education India. Ia mengajukan pertanyaan soal pengaruh rendahnya tingkat kemampuan dasar ataupun pendidikan terhadap efektivitas  pelatihan bagi setiap penerima.

“Kami menghormati setiap pekerjaan. Indonesia terlalu besar dan pemerintah harus rendah hati untuk memberikan pilihan kepada mereka, memberdayakan mereka, membuat mereka percaya diri bahwa kami peduli, dan apapun yang mereka lakukan, kami mendukung,” ujar Denni menanggapi pertanyaan tersebut.

Prakerja juga disebut sebagai contoh sukses dalam berbagai sesi lain di konferensi ini. Beberapa mitra yang membawa nama Prakerja di antaranya adalah Direktur Kemitraan, THK Initiatives, and Policy Lab, United in Diversity  (UID) Foundation Israruddin, Manajer Pendidikan SDG Academy-UN SDSN Dawn Adrian, Head of Asia Business Coursera Eklavya Bhave, serta pendiri DEFINIT Bagus Santoso.

Selain itu, melalui sesi konferensi pers bersama media lokal Thailand, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja Cahyo Prihadi menekankan pentingnya memiliki pendekatan komprehensif untuk mengurangi ketimpangan dalam pembelajaran sepanjang hayat.

“Empati kepada penerima. Apa pun programnya, jika ditujukan kepada masyarakat, maka lakukan pendekatan yang berpusat pada pengguna. Masalah dan solusinya harus sesuai dengan tujuan,”  ujar Cahyo. Ia juga menyoroti peran teknologi untuk skala yang lebih luas dan efisiensi serta pentingnya kemitraan. 

Keterlibatan Prakerja di AFE 2024 sekaligus menandakan bergabungnya program Prakerja dalam Equitable Education Alliance (EEA). Aliansi ini terdiri dari pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam mengadvokasi sistem pendidikan yang inklusif. EEA berfungsi sebagai platform untuk memberikan dukungan substantif dan teknis kepada negara serta organisasi yang ingin mengurangi kesenjangan pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Banner image laporan 2023