Sandiaga Uno: Esensi Belajar Online Tak Kurangi Standar Kualitas Pendidikan

Artikel Acara


Sandiaga Uno: Esensi Belajar Online Tak Kurangi Standar Kualitas Pendidikan

Acara Kartu Prakerja 24 Mei 2021 5 Menit Baca
Sandiaga Uno: Esensi Belajar Online Tak Kurangi Standar Kualitas Pendidikan

Pandemi Covid-19 menjadi momentum perubahan pola hidup masyarakat dunia. Tak hanya soal mobilitas, pola aktivitas masyarakat pun mulai bergeser dari konvensional menjadi daring.

Imbas pandemi juga dirasakan para pekerja di Indonesia. Di tengah situasi itu, pemerintah Indonesia berupaya membantu para pekerja lewat Program Kartu Prakerja.

Program tersebut menjadi harapan baru bagi masyarakat terdampak dengan adanya beragam pilihan pelatihan yang dapat diakses secara daring.

Bukan hanya pelatihan keterampilan bagi pekerja, peserta Program Kartu Prakerja bisa mengikuti pelatihan kewirausahaan. Para peserta berkesempatan belajar bagaimana memulai bisnis sampai pemasaran produk.

“Pandemi ini mengubah alur hidup kita, dari tadinya orang gajian menjadi orang yang menggaji. Dari tadinya mencari lapangan kerja menjadi pencipta lapangan kerja,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada Sabtu (20/3/2021).

Hal itu disampaikan Menparekraf secara virtual saat peringatan 1 tahun Program Prakerja. Pria kelahiran 28 Juni 1969 itu menambahkan, Program Kartu Prakerja mampu menyiapkan masyarakat dalam menghadapi perdagangan bebas di era digital.

Lelaki yang pernah menjadi korban PHK pada 1997 lampau itu menilai Program Kartu Prakerja mampu menopang para pekerja terdampak pandemi agar tidak jatuh terpuruk. 

“Jika ada Program Kartu Prakerja pada saat saya kehilangan pekerjaan waktu di-PHK tahun 1997, maka kemungkinan saya bisa mendapatkan materi yang sangat berguna dan untuk pencapaian yang jauh lebih optimal lagi,” tuturnya.

Kini, tidak ada lagi penghalang bagi pekerja untuk meningkatkan skill dengan adanya Program Kartu Prakerja. Pasalnya, semua peserta Program Kartu Prakerja dapat mengakses materi pembelajaran secara daring.

Metode belajar klasik seperti pertemuan tatap muka dalam kelas, focus group discussion, sementara belum bisa dianggap aman, karena masih dianggap berpotensi rentan penularan COVID-19. Karena itulah, belajar online menjadi cara baru di masa pandemi.

“Belajar online menjadi solusi yang sangat diandalkan. Esensi belajar online tidak mengurangi semestinya standar kualitas yang selama ini kita perjuangkan,” tegasnya.

Justru dengan adaptasi kelas belajar online ini, kata Sandiaga, masyarakat mendapat keuntungan efektivitas waktu, biaya, fleksibilitas, dan materi kualitas pelajaran yang bisa diulang berkali-kali hingga peserta pelatihan mengerti dan paham.

“Buktikan bahwa kita mampu beradaptasi dengan teknologi. Jarak jauh bukan halangan untuk tumbuh berkembang. Berjarak justru menghadirkan suatu inovasi untuk beri solusi. Dengan menggunakan internet, kita mampu menempuh perjalanan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan,” papar Sandi.

Oleh karenanya, ia menganjurkan para peserta Program Kartu Prakerja untuk melakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran, menetapkan tujuan, serta mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki.

Suami Nur Asia itu pun berharap seluruh masyarakat Indonesia mampu memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan bermutu.

“Saya sudah lihat modul-modulnya hebat, modul-modulnya bagus,” puji penggagas Rumah Siap Kerja.

Adapun Rumah Siap Kerja merupakan tempat bagi generasi muda untuk mendapatkan bimbingan karir, mencari informasi lowongan pekerjaan, pelatihan profesional dan pendidikan yang didukung dengan beragam fasilitas.

Sebagai informasi, Rumah Siap Kerja telah resmi berkolaborasi dengan Program Kartu Prakerja sejak 14 November 2020 lalu.

Kolaborasi dilakukan guna mendorong lahirnya pebisnis muda yang nantinya bisa menciptakan lapangan kerja. Dengan begitu, akselerasi pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19 bisa terwujud.

“Kartu Prakerja dan Rumah Siap Kerja merupakan satu kolaborasi yang sangat strategis dari segi mencetak lapangan kerja seluas-luasnya,” papar mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut.

Secara khusus, Rumah Siap Kerja menargetkan para pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang akan lulus sekolah dan mahasiswa berusia 15 hingga 25 tahun.

Penetapan target itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan data statistik, angka pengangguran di Indonesia didominasi kelompok usia 15 hingga 25 tahun.

Ia berharap agar penerima Program Kartu Prakerja dapat meningkatkan keterampilan. Dengan demikian, mereka nantinya berpeluang besar untuk terserap di pasar kerja bahkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Menurut Sandi, untuk sukses, setiap orang sebaiknya menerapkan konsep ‘long life learner’ alias belajar sepanjang masa tanpa kenal berhenti. Untuk itu, para penerima Program Kartu Prakerja harus antusias mengembangkan keterampilan dirinya, baik skilling, reskilling maupun upskilling. Bukan sekedar untuk coba-coba atau mengejar insentif yang disediakan.

“Untuk menjadi long life learner, peserta harus benar-benar berkomitmen dan mandiri dalam mengikuti proses belajar ini. Belajar adalah sebuah eksplorasi atau perjalanan, a journey, bukan the end atau menjadi tujuan itu sendiri,” ujarnya.

Sandiga mengungkapkan, sebagai seorang pembelajar sejati, seseorang harus benar-benar bertanggung jawab atas kemajuan dirinya sendiri. Harus dewasa, disiplin dan tak perlu dipantau orang tua atau guru. Itulah salah satu bentuk soft skill yang didapat dalam model pembelajaran seperti ini.

“Ayo manfaatkan Program Kartu Prakerjamu untuk belajar memulai usaha dan menciptakan lapangan kerjamu sendiri, sembari membantu pemulihan ekonomi. Sukses guys, siap kerja, siap usaha!” kata Sandiaga.

Banner image laporan 2023